Kendala ketika sedang traveling, terkadang kita membutuhkan tas dengan ukuran besar, agar bisa menampung banyak barang. Tetapi terkadang juga kita membutuhkan tas dengan ukuran kecil, hanya untuk berkeliling di kota tujuan dengan ringkas.
Beberapa waktu yang lalu, gw sempat mencoba tas yang tagline-nya smart modular bag, NOKNbag namanya. NOKN-M, jenis yang gw bawa keluar kota. Isinya, beberapa lembar tshirt dan laptop. Dan NOKN-C yang gw gunakan untuk menaruh dompet dan keperluan penting lainnya.
Ketika sampai di hotel, tas yang berisi pakaian dan laptop gw tinggal di hotel. Gw lepas strapnya, dan gw pasang ke NOKN-C yang berisi dompet, hape dll. Ga perlu pindahin barang-barang lagi, gw bisa langsung berangkat menjelajahi kota tersebut.
NOKN-LockJack® Strap yang bisa dilepas-lepas. |
NOKN-C Compact Case. |
NOKN-M |
Ingin mencari tas baru untuk menemani kegiatan sehari-hari atau traveling? Gw saranin untuk mencoba NOKNbag!
Akhirnya, tahun lalu berkesempatan untuk berkunjung ke Teluk Kiluan di Lampung. Yang selama ini hanya mendengar cerita dan liputan di tv, kesampaian juga untuk merasakan sendiri keelokan Teluk Kiluan Lampung.
Menempuh perjalanan sekitar 2,5 jam dari Bandar Lampung, kondisi jalan menuju Teluk Kiluan tidaklah begitu menakutkan. Infrastuktur sudah banyak kemajuan. Setidaknya jangan ke Kiluan ketika musim hujan. Karena ada beberapa ruas jalan yang masih tanah merah, bukan berupa aspal.
Sedikit saran jika ingin mengunjungi Teluk Kiluan, jangan berangkat sore atau malam hari menuju Kiluan. Lebih baik berangkat pagi atau siang dari Bandar Lampung. Karena memang kondisi jalan yang berbukit dan sepi, ada baiknya mengurangi resiko yang tidak diinginkan dengan berangkat pagi hari.
Untuk menginap, bisa menginap di Teluk atau menyebrang di Pulau Kilauan. Saran gue, menginapnya di Pulaunya saja, tidak terlalu ramai. Ada tempat menginap ala kadarnya yang cukup lah untuk beristirahat di Pulau yang bisa dibilang tidak banyak orang yang pernah kemari.
Kesadaran penduduk lokal untuk menjaga lingkungan dan keamanan pengunjung cukup tinggi. Memang nampaknya sudah ada kesadaran untuk tetap menjaga ekosistem Lumba-lumba dan ikan di sekitar Teluk Kiluan. Mereka juga membatasi jumlah penumpang di perahu dan jumlah perahu yang melihat Lumba-lumba ketika musim liburan. Jadi, waktu terbaik mengunjungi Kiluan adalah weekdays dan bukan hari libur.
Dan ini sedikit oleh-olehnya dari Teluk Kiluan Lampung. Enjoy!
Menempuh perjalanan sekitar 2,5 jam dari Bandar Lampung, kondisi jalan menuju Teluk Kiluan tidaklah begitu menakutkan. Infrastuktur sudah banyak kemajuan. Setidaknya jangan ke Kiluan ketika musim hujan. Karena ada beberapa ruas jalan yang masih tanah merah, bukan berupa aspal.
Sedikit saran jika ingin mengunjungi Teluk Kiluan, jangan berangkat sore atau malam hari menuju Kiluan. Lebih baik berangkat pagi atau siang dari Bandar Lampung. Karena memang kondisi jalan yang berbukit dan sepi, ada baiknya mengurangi resiko yang tidak diinginkan dengan berangkat pagi hari.
Untuk menginap, bisa menginap di Teluk atau menyebrang di Pulau Kilauan. Saran gue, menginapnya di Pulaunya saja, tidak terlalu ramai. Ada tempat menginap ala kadarnya yang cukup lah untuk beristirahat di Pulau yang bisa dibilang tidak banyak orang yang pernah kemari.
Kesadaran penduduk lokal untuk menjaga lingkungan dan keamanan pengunjung cukup tinggi. Memang nampaknya sudah ada kesadaran untuk tetap menjaga ekosistem Lumba-lumba dan ikan di sekitar Teluk Kiluan. Mereka juga membatasi jumlah penumpang di perahu dan jumlah perahu yang melihat Lumba-lumba ketika musim liburan. Jadi, waktu terbaik mengunjungi Kiluan adalah weekdays dan bukan hari libur.
Dan ini sedikit oleh-olehnya dari Teluk Kiluan Lampung. Enjoy!
Di Lapangan Trikoyo Klaten |
Jika pada pemilu sebelumnya gw berkesempatan untuk mengikuti kampanyenya JK, pada pemilu tahun ini, gw berkesempatan untuk mengikuti lebih dekat kampanye dari salah satu partai besar Indonesia, PDI Perjuangan.
Satu hari penuh di Solo, Klaten dan Sukoharjo, hari terakhir masa kampanye terbuka diisi dengan kampanye simpatik dan meriah di setiap tempat berlangsung. Dimulai pagi hari dengan karnaval becak dari Posko PDIP, Puan Maharani bersama puluhan becak menuju Alun-alun Utara Solo. Menikmati atraksi freestyle motor di Alun-alun Kidul. Dan orasi terbuka di depan ribuan simpatisan PDIP di Klaten dan Sukoharjo.
Satu kata untuk kampanye hari terakhir ini adalah meriah! Merah! Menariknya, kampanye berlangsung dengan tertib. Meskipun ribuan orang yang hadir memenuhi lapangan dan stadion, ketika orasi disampaikan, mereka semua menyimak mendengarkan.
Dalam orasinya, Megawati Sukarnoputri dan Puan Maharani berulang kali mengedukasi simpatisannya tentang politik. Mengenai mandat dari Megawati selaku Ketua Umum PDIP kepada Jokowi sebagai Capres dari PDIP. Dan menyampaikan jika ingin Jokowi menjadi presiden, maka mereka harus mencoblos PDIP No 4 di Pemilu 9 April nanti. Jokowi sendiri dihari yang sama, ia menjadi juru kampanye di Sentani Papua.
Jadi singkat ceritanya, video ini diambil ketika akan kembali ke Jogja dari Malinau. Transit 2-3 jam di Tarakan, diajakin Bang Kristupa dan ditemani Bang Hasan & Dhani untuk melihat-lihat Tarakan sebagai kota yang dahulunya memiliki cerita sebagai ladang logistik minyak sejak jaman Belanda.
Bagi yang belum pernah ke Tarakan, di video ini dilihatkan seperti apa 'Pompa Angguk Minyak' yang gunanya untuk memompa minyak mentah dari perut bumi ke permukaan. Ditunjukkan juga sisa-sisa bekas rig untuk menggali minyak peninggalan Jepang. Dahulu, ketika akan menggali minyak, rig-rig sesudah menggali dibiarkan begitu saja.
Di Tarakan juga, konon ketika jaman Perang Dunia ke-2, ketika Jepang kalah dari Belanda dan sekutu, semua ladang minyak yang ada di Tarakan dibakar habis oleh Jepang. Dan hingga saat ini, kita masih bisa melihat saksi bisu dari peninggalan Perang Dunia ke-2.