Foto photolibrary.com |
Minggu lalu ketika selesai memberikan seminar nasional di Edutech Creative Fakultas Ilmu Pendidikan UNY, ada pertanyaan dari peserta. Pertanyaannya menarik. Sebuah pertanyaan yang lazim dialami oleh siapa saja. Penanya adalah mahasiswa Atmajaya, maafkan saya jika lupa nama detailnya. Pertanyaannya seperti ini, "Bagaimana caranya agar terus kreatif? Kadang saya suka stuck atau kehabisan ide".
Saya tersenyum. Pikir saya, ada juga yang berani jujur bertanya seperti ini. Orang kita kan sukanya ilmu kebatinan. Setiap ada yang ngga paham, hanya dibatin saja, tidak pernah diungkapkan.
Seingat saya, saya menjawab dengan apa adanya. Apa yang saya alami. "Bagi saya, cara paling mudah untuk tetap kreatif adalah dengan membeli majalah atau buku. Setiap bulan, saya sering menghabiskan uang untuk ini. Bangkrut bangkrut deh…", jawaban saya saat itu sambil tersenyum.
Sederhananya sih membaca dan melihat banyak hal. Dari apa yang kita lihat, bisa menjadi referensi kita dalam membuat suatu karya. Semakin banyak yang menjadi input, maka akan semakin banyak juga referensi yang bisa membuat kita semakin kreatif dalam meracik ide-ide tertentu.
Contoh kecil, di dunia fotografi. Biar ngga bosan dan pose atau anglenya itu-itu saja, sering-seringlah melihat foto-foto milik orang lain. Kita jadi tahu mana yang posenya udah pose sejuta umat, dan mana pose yang bisa kita coba untuk bereksperimen.
Menonton. Menonton ini adalah cara lain juga untuk mendapatkan input segar. Random saja menontonnya, tak usah spesifik atau hanya genre tertentu. Saya sering sekali ketika longgar, saya sempatkan untuk menonton iklan di tivi. Bukan acaranya yang saya cari, tapi tivi mana yang sedang iklan. Atau untuk yang memiliki bandwith cepat, bisa browsing di Youtube atau Vimeo. Dari menonton inilah, saya banyak belajar.
Jadi, nonton yuk! #bukankode