Dari beberapa mentor fotografi, mereka bilang bahwa dasar fotografi itu pencahayaan. Memahami dari mana arah cahaya datang dan seberapa besar intensitasnya. Boleh percaya atau tidak, itu pelajaran dasar yang saya dapatkan.Yap, coba deh amati kalo kalian sempat hunting sama fotografer beneran, mereka pasti ngga asal. Pasti selalu ada ritual yang khas, mengamati ngeliat kondisi sekitar dengan seksama.
Setelah pencahayaan, barulah pengaturan bukaan dan shutter speed. Misal dengan cahaya seperti ini, berapa bukaan dan kecepatan yang sesuai. Ini penting juga, karena jika sembarang cahaya yang tertangkap bisa terlalu banyak atau sebaliknya.
Sebagai contoh foto di atas, itu cahayanya jelas dari mana arahnya. Kita ngga perlu lagi menggunakan flash, pengaturan di bukaan dan kecepatan. Berbeda dengan foto di bawah ini. Ini foto diambil di dalam ruangan. Tanpa bantuan pencahayaan tambahan, serta pengaturan yang tidak tepat, hasilnya foto nampak kurang cahaya.
Contoh pengaturan tidak tepat. (Benteng Van Der Wijk)
Contoh, foto kameramen di bawah ini. Ini saya foto di dalem Goa, waktu itu sedang take untuk acara petualangan. Atau foto abdi keraton yang sedang membisikkan sesuatu. Waktu itu saya mencoba mengambil efek cahaya dari perapian tungku di samping kanannya.
Goa Jomblang
Abdi Keraton
Teater Garasi, Taman Budaya Yogyakarta
Foto outdoor.
Akhirnya, jika pencahayaan di tempat gelap sudah dikuasai, memotret di tempat yang terang atau studio menjadi sesuatu yang mudah. Percaya deh! :D
18 comments
memotret itu intinya bermain-main dengan cahaya,
ReplyDeleteapapun cahaya yang ada, kalau cara mainnya asyik, hasilnya ya asyik pula :D
Nico minta tips motret pake kamera poket dong. Kameraku ada setting manualnya tapi suka aneh hasilnya, nggak tepat gitu ngatur ISO dan babat, eh apa ya itu aku lupa. Hasilnya suka over exposure
ReplyDelete@mawi wijna: setujuuu! berkreasi dengan cahaya :D
ReplyDelete@nonadita: jadi utk semangkok babat goreng, biasanya ada 4 potong daging dit...*halah*.
heem... kalo over exposure itu berarti kelebihan cahaya dit, mubazir. dan mubazir itu ngga boleh. jadi, bisa dari ISOnya. dicoba utk di dalam ruangan itu ISOnya 400. kalo di luar, yg terang, pake 100 - 200 aja udah cukup. Kalo mau mudah, sett auto ajah :D
Lebih tepatnya, perhatikan arah datang cahaya
ReplyDelete@kristupa: nah, ini nih, tadi mo ngomong gini. makasih bang! :D
ReplyDeleteahhh ninik kamu skrg pinterrrr *peluk ninik
ReplyDelete@poeticpicture: sapa dolooo... salah satu mentornya cantik siiih.... #pengenboongtapipuasa XD
ReplyDeleteSalam Kenal dariku, nice artikel :D Sekalian mau bilang Met Puasa bagi yang puasa. Met sejahtera bagi yang gak njalanin. Semoga selamat & damai dimuka Bumi. Amin :D
ReplyDeletemakasih info nya mas nic, nice artikel..
ReplyDelete@yohan wibisono n @candraaji : thanks... namanya belajar, berbagi pengetahuan itu juga perlu...
ReplyDeletewah fotonya keren2 bgt
ReplyDeletesiap suhu!
ReplyDeletemampir dari bwalk nech
ReplyDeletepecinta fotografi tho?
pengen ih belajar fotography buat mengupdate blog cuma belum kesampaian.
salam kenal ya,
@rizal: terima kasih...
ReplyDelete@fakeandlou: laksanakan! :D
@Kojack: ayo segera belajar. fotografi itu mengasyikkan!
Ada ahli photo grafer nih.. Thanks ya...
ReplyDeleteMat kenal ya.. aku baru tahu ini blog!
ReplyDeleteoo jadi ini model poto bidadara bawa payung di pantai jogja (ACI)...heuheu...
ReplyDeletenice share. saya juga suka motret dalam gelap. apalagi remang2. *eh?! :D
@H: hahahhaaa....
ReplyDelete