Sebagai orang yang tidak lahir dan besar di Solo, ketika mendengar nyanyian Bengawan Solo saya merasa pesona yang luar biasa tentang Sungai yang terpanjang di Pulau Jawa ini.
Entahlah, lagu yang diciptakan Almarhum Gesang ini membius saya dari segi lirik dan musikalitasnya. Dan akhirnya saya bisa menikmati Bengawan Solo, melintasi mengikuti arus sungainya sembari bergumam menyanyikan Bengawan Solo. Menangkap potret masyarakat yang tinggal di pinggir Bengawan Solo di sela-sela saya berhenti mendayung. Seketika itu saya melihat masa lalu dan masa kini dalam satu kesatuan waktu.
Terima kasih untuk teman-teman Bengawan atas undangan acara Sharing Solo-nya. Sayang saya ngga sempat ngikut ke Kampung Batiknya.
klik pada gambar untuk memperbesar.
8 comments
MantabNix!
ReplyDeleteSoriTombolSpasikuRusak.
ahahhaaa... pake dibahas
ReplyDeleteKeren fotonya :)
ReplyDeletefoto hitam putih..
ReplyDeleteairnya jadi tidak kelihatan kotor..
hahaha..
greyscale
ReplyDeletefotonya klasik buanget. :)
ReplyDeletesalam kenal, kunjungan balik ditunggu
ReplyDeletekenapa ftonya gag brwarna aja ??
ReplyDelete