Baru saja siang ini tadi saya menghadiri undangan dari Kaspersky, acara sharing informasi dan kumpul-kumpul. Lokasinya di Royal Garden Restaurant. Acaranya seru, rame temen-temen JogjaIT. Berasa udah ngga ketemu lama, sekalinya ketemu langsung bla bla bla menanyakan apa kabarnya.
Sekilas informasi, JogjaIT ini wadah yang niatnya ingin menyatukan berbagai komunitas IT di Jogja. Tau sendiri di Jogja banyak komunitas-komunitas dengan orang-orang hebat di dalamnya. Beneran deh. Mereka masih muda-muda, yang seniorpun juga jago-jago. Kalo ngumpul sekalinya rame gini, udah deh, bawaannya merunduk. Nyerap ilmu banyak-banyak. Sekalinya pongah, habiiiis :D
Sharing informasi yang dibawakan oleh Alex Ng, Product Manager of Kaspersky Lab SEA dari Malaysia ini, lebih membahas ke Malware. Apa-apa saja yang perlu diperhatikan dalam keamanan data-data file kita. Kaspersky ngga membahas sama sekali tentang productnya, karena memang bukan itu tujuannya. Menarik, menambah wawasan.
Oiya, ada bocoran buat blogger sekalian. Tadi saya sempat berbincang dengan markomnya salah satu vendor terkemuka, meminta masukan mengenai program semacam penghargaan buat blogger. Hohoho.. tu.. peluang itu buat blogger semua. Bagaimana dan apa hadiahnya, sedang dicari yang terbaik. Semoga saja jadi.
Sekian.
Sekilas informasi, JogjaIT ini wadah yang niatnya ingin menyatukan berbagai komunitas IT di Jogja. Tau sendiri di Jogja banyak komunitas-komunitas dengan orang-orang hebat di dalamnya. Beneran deh. Mereka masih muda-muda, yang seniorpun juga jago-jago. Kalo ngumpul sekalinya rame gini, udah deh, bawaannya merunduk. Nyerap ilmu banyak-banyak. Sekalinya pongah, habiiiis :D
Sharing informasi yang dibawakan oleh Alex Ng, Product Manager of Kaspersky Lab SEA dari Malaysia ini, lebih membahas ke Malware. Apa-apa saja yang perlu diperhatikan dalam keamanan data-data file kita. Kaspersky ngga membahas sama sekali tentang productnya, karena memang bukan itu tujuannya. Menarik, menambah wawasan.
Oiya, ada bocoran buat blogger sekalian. Tadi saya sempat berbincang dengan markomnya salah satu vendor terkemuka, meminta masukan mengenai program semacam penghargaan buat blogger. Hohoho.. tu.. peluang itu buat blogger semua. Bagaimana dan apa hadiahnya, sedang dicari yang terbaik. Semoga saja jadi.
Sekian.
Tadi siang ketika lagi maksi bareng Bang Kristupa n Sita, ada sms masuk. Dari Hanny, panitia Microsoft Bloggership.
Tertera di layar hape, " Nico, aku butuh quote dr kamu, 2-3 kalimat aja sehubungan dgn entry terbaru di pestablogger.com. as soon as possible.."
Deg, kaget. Yang tadinya lagi memamah biak makanan, mendadak senyap. Gigi-gigi ini diam seakan batrenya habis. Penasaran kan ceritanya, langsung mbuka pestablogger.com. Dan dsitu ada foto saya, foto pas Pesta Blogger Jogja. Inget betul kostumnya saya mengangkat kostum si Jampang, ala Betawi karena panitia kostumnya harus bertema pakaian nasional.
Ok, masih diam. Gag nyangka saya menang. Ya nyangka juga sih, soalnya dari tulisan kemaren yang saya ikut sertakan, saya mengemasnya ngga hanya tulisan, tapi ada videonya yang mendukung ide tulisan saya. Dan itu berhasil. Ketika diinterview pun saya berasa ngomongnya cepat sekali karena ini di otak deras sekali ngalir ide2nya. Sehingga waktu diinterview pun ngga kerasa kok cepet banget ya..
Akhirnya, saya siap menanggung segala hadiahnya. Siap dengan konsekuensi seperti digosipkan yang iya-iya di Milis n Twitter oleh temen-temen CahAndong sendiri. Siap juga dengan embel-embel Penerima Microsoft Bloggership 2010 yang tentu ini ada konsekuensi yang sangat spesial. Dan siap dengan kunjungan perjalanan kemana aja Microsoft Indonesia ngajakin saya. Kalau saya boleh reques, ajakin saya ke pelosok-pelosok Indonesia. Semoga. Intinya saya siap gitu deh dengan award ini!
Akhirnya lagi, ini beneran akhirnya, saya berterimakasih buat Microsoft Indonesia atas kepercayaannya memberikan award Microsoft Bloggership kepada saya. Terima kasih kepada semua rekan-rekan yang membaca tulisan ini dan mendukung saya sepenuhnya. Terima Kasih.
Minggu lalu bersama tim Eslemon, saya mengisi pelatihan membuat presentasi flash untuk guru-guru PPKN SMK se-Jogjakarta. Tujuannya agar guru-guru mata pelajaran PPKN ini bisa mengemas materi pembelajaran dengan menarik dan interaktif. Sebagai yang diajak kerjasama untuk mengisi materi, kami sangat antusias dan mempersiapkan materi yang sekiranya layak untuk diberikan di sesi siang itu. Materinya sederhana, membuat presentasi materi pembelajaran yang bisa interaktif. Yakni, navigasi klak klik dan animasi sederhana yang mempercantik materi.
Sekitar 30 Guru PPKN tampak antusias yang tak sabar untuk melahap habis pelatihan setelah melihat contoh yang kami tampilkan. Sengaja kami tampilkan contoh karya Flash yang telah kami hasilkan untuk menggugah semangat Guru-guru tersebut. Dan mereka pun tergugah, selama pelatihan berlagsung, kami sibuk maladeni berbagai pertanyaan dari guru-guru tersebut.
Sayangnya, dari waktu yang dialokasikan, tidak mencukupi. Perkiraan kami materi yang disampaikan itu mencukupi, ternyata dikarenakan banyak guru yang belum terbiasa dengan komputer, cukup memperlambat ritme kami dalam memberi pelatihan. Pada bebarapa guru, kami harus dengan sabar mengajarkan bagaimana menggunakan mouse. Klik kiri, klik kanan, blok dan lainnya.
Hal ini kontras saya temui ketika mendampingi pelatihan e-learning buat dosen salah satu perguruan tinggi swasta di Jogja. Masih ada saja ditemui belum terbiasa menggunakan komputer.
Kalau ini ditemukan di Kota besar semacam Jogjakarta, bagaimana dengan yang tinggal di daerah?
Sekitar 30 Guru PPKN tampak antusias yang tak sabar untuk melahap habis pelatihan setelah melihat contoh yang kami tampilkan. Sengaja kami tampilkan contoh karya Flash yang telah kami hasilkan untuk menggugah semangat Guru-guru tersebut. Dan mereka pun tergugah, selama pelatihan berlagsung, kami sibuk maladeni berbagai pertanyaan dari guru-guru tersebut.
Sayangnya, dari waktu yang dialokasikan, tidak mencukupi. Perkiraan kami materi yang disampaikan itu mencukupi, ternyata dikarenakan banyak guru yang belum terbiasa dengan komputer, cukup memperlambat ritme kami dalam memberi pelatihan. Pada bebarapa guru, kami harus dengan sabar mengajarkan bagaimana menggunakan mouse. Klik kiri, klik kanan, blok dan lainnya.
Hal ini kontras saya temui ketika mendampingi pelatihan e-learning buat dosen salah satu perguruan tinggi swasta di Jogja. Masih ada saja ditemui belum terbiasa menggunakan komputer.
Kalau ini ditemukan di Kota besar semacam Jogjakarta, bagaimana dengan yang tinggal di daerah?
Kemarin, saya merasa beruntung karena ketemu dengan seorang pembuat keris di Indonesia, bahkan dunia. Mbah Djiwo, sosok yang berusia 73 tahun ini merupakan Mpu generasi Ke 20 dari Kerajaan Majapahit.
Orangnya ramah. Itu yang saya tangkap dari Mbah Djiwo ketika pertama kali berjumpa. Beliau ini sangat disegani di dunia benda pusaka khususnya keris. Saya masih ingat bagaimana hangatnya Mbah Jiwo mempersilahkan saya, Antobilang dan Gage untuk masuk ke rumah yang berarsitektur joglo di Desa Banyusumurup, Bantul.
Mumpung bertemu dengan orang yang ahli membuat Keris, kami banyak bertanya. Dan Mbah Jiwo pun senang menjawab segala pertanyaan kami yang dibuat terkagum-kagum dengan peninggalan budaya indonesia ini, Keris.
Membuat Keris bagi seorang Mpu adalah sebuah laku ritual, inilah menurut anggapan saya. Kompleks. Banyak hal yang diperhitungkan. Dan semuanya menarik! Saya kagum dengan bagaimana Pamor itu dibuat. Sedikit info, Pamor itu sederhananya adalah semacam batiknya di kain batik tulis. Awalnya, saya berpikir Pamor ini dibuat dengan cara diukir. Ternyata ngga. Proses pembuatannya ngga semudah diukir, tapi dari hasil lipatan-lipatan dan tempaan. Dibutuhkan ketelitian yang sangat, itu yang saya tahu. Dan disinilah salah satu letak spesialnya, hanya si Pembuat Keris yang bisa membuat pamor ini. Padahal ada ratusan jenis Pamor dan Sang Mpu itu bisa membuat Pamor yang sama persis misalnya kita memesan 2 keris dengan pamor yang sama. Sungguh, keris yang dihasilkan sangat cantik!
Sayangnya, semenjak gempa Jogja, Mbah Djiwo belum membuat Keris kembali karena belum adanya pesanan. Dan stok Keris bikinannya pun masih banyak terpajang di galeri sederhana di Rumahnya. Padahal niatan kami bertiga kesana adalah ingin memotret bagaimana sang Empu sedang membuat Keris. Tapi ngga apa, sudah banyak informasi yang kami dapatkan mengenai Keris dari Sang Mpu. Sehingga ketika saya terkagum-kagum mendengarkan Mbah Djiwo menjelaskan bagaimana membuat pamor, saya sempat berceletuk, "wow... saya ngga rela mbah kalo Keris ini diakui oleh bangsa lain..."
Orangnya ramah. Itu yang saya tangkap dari Mbah Djiwo ketika pertama kali berjumpa. Beliau ini sangat disegani di dunia benda pusaka khususnya keris. Saya masih ingat bagaimana hangatnya Mbah Jiwo mempersilahkan saya, Antobilang dan Gage untuk masuk ke rumah yang berarsitektur joglo di Desa Banyusumurup, Bantul.
Mumpung bertemu dengan orang yang ahli membuat Keris, kami banyak bertanya. Dan Mbah Jiwo pun senang menjawab segala pertanyaan kami yang dibuat terkagum-kagum dengan peninggalan budaya indonesia ini, Keris.
Membuat Keris bagi seorang Mpu adalah sebuah laku ritual, inilah menurut anggapan saya. Kompleks. Banyak hal yang diperhitungkan. Dan semuanya menarik! Saya kagum dengan bagaimana Pamor itu dibuat. Sedikit info, Pamor itu sederhananya adalah semacam batiknya di kain batik tulis. Awalnya, saya berpikir Pamor ini dibuat dengan cara diukir. Ternyata ngga. Proses pembuatannya ngga semudah diukir, tapi dari hasil lipatan-lipatan dan tempaan. Dibutuhkan ketelitian yang sangat, itu yang saya tahu. Dan disinilah salah satu letak spesialnya, hanya si Pembuat Keris yang bisa membuat pamor ini. Padahal ada ratusan jenis Pamor dan Sang Mpu itu bisa membuat Pamor yang sama persis misalnya kita memesan 2 keris dengan pamor yang sama. Sungguh, keris yang dihasilkan sangat cantik!
Sayangnya, semenjak gempa Jogja, Mbah Djiwo belum membuat Keris kembali karena belum adanya pesanan. Dan stok Keris bikinannya pun masih banyak terpajang di galeri sederhana di Rumahnya. Padahal niatan kami bertiga kesana adalah ingin memotret bagaimana sang Empu sedang membuat Keris. Tapi ngga apa, sudah banyak informasi yang kami dapatkan mengenai Keris dari Sang Mpu. Sehingga ketika saya terkagum-kagum mendengarkan Mbah Djiwo menjelaskan bagaimana membuat pamor, saya sempat berceletuk, "wow... saya ngga rela mbah kalo Keris ini diakui oleh bangsa lain..."
Postingan yang melengkapi,
Adiluhung, Antobilang.
Generasi ke 20, Gage Batubara
Foto: Antobilang.
Halooo met tahun baru duarebu sepuluh sebelumnya.. ehehhee....
Ngga kerasa terakhir kali posting blog itu taun lalu. Salahkan pada twitter kenapa ide-ide saya banyak tercurah dsana :D.
Okey, 2010. Masing-masing orang banyak yang memiliki resolusi apa saja yang harus bisa dia lakukan di 2010 ini. Tak terkecuali saya pun punya resolusi. Diantaranya adalah ingin bisa kembali tidur dengan normal layaknya orang kebanyakan. Tidur pada malam hari, bukan tidur pada sehabis subuh hingga siang :D.
Pergantian tahun, menumbuhkan semangat baru. Cerita baru. Harapan baru. Ya, mengutip Ndorokakung dia pernah bilang “Selalu ada kejutan di tiap tikungan kehidupan”. Ini menarik nih, hidup itu kejutan! 2009 kemaren, banyak hal menarik yang ngga saya duga malah terjadi. Beneran deh, diakhir 2009 kemaren, saya optimis banget kalo 2010 itu lebih cerah lagi! lebih produktif dan lebih moncer lagi!
Nah, daripada saya terlalu banyak kuah kata-kata. Saya mau ngasih tau sesuatu yang bisa ngasih inspirasi setiap hari. Inspirasi yang menemani kita paling ngga selama setahun kedepan. Namanya adalah project #365shot atau #365post. Sebuah project yang entah darimana dan siapa yang memulainya, mengharuskan pesertanya untuk one day one shot atau one day one post.
Bahasa mudahnya, setiap hari harus mempublish 1 foto atau memfoto dihari itu. Menangkap apa saja yang ditemukan hari itu, dan mempublishnya entah itu di blog atau di flickr. Bagusnya, ini melatih konsistensi. Bayangkan, tanpa dibayar, setiap hari tetep berusaha mempublish foto atau mengambil sebuah foto. Kita yang ngga ikutan, untungnya tiap hari menemukan sebuah gambar baru. Pandangan baru dari sudut pandang yang berbeda. Enak toh? Ini buat yang menikmatinya saja dapet banyak hal, apalagi buat peserta #365shot atau #365post, mereka pasti mendapatkan hal-hal yang jauh lebih banyak karena langsung dekat dengan objeknya.
Saya tau #365shot ini dari Antobilang dan Gage. Dan mereka berdua setidaknya hingga saat ini cukup niat betul njalanin project ini. Mulainya baru pas awal tahun kemaren, katanya biar ngitungnya gampang. Niatnya mereka ini, setiap hari disempetin hunting. Pernah suatu malam saya ke kosnya gage mau balikin kamera, dia minta dianterin ke jln mangkubumi. Buat apa? Buat posting di hari itu! Giling, hampir jam 11 malem itu dia mau nyari buat stok publish hari itu. Niat banget ngga, malem-malem nenteng kamera sambil bawa tripod buat ngambil foto kehidupan malam tukang becak.
Tapi, dari cerita yang ngga terpublish aja banyak inspirasi yang bisa diambil. Apalagi liat hasil fotonya. Mesti selain kagum juga menambah kaya sudut pandang kita. Karena foto bahasa visual, punya seribu arti.
Kalau saya sudah punya stok amunisi buat inspirasi selama 1 tahun kedepan, bagaimana dengan anda?
Ngga kerasa terakhir kali posting blog itu taun lalu. Salahkan pada twitter kenapa ide-ide saya banyak tercurah dsana :D.
Okey, 2010. Masing-masing orang banyak yang memiliki resolusi apa saja yang harus bisa dia lakukan di 2010 ini. Tak terkecuali saya pun punya resolusi. Diantaranya adalah ingin bisa kembali tidur dengan normal layaknya orang kebanyakan. Tidur pada malam hari, bukan tidur pada sehabis subuh hingga siang :D.
Pergantian tahun, menumbuhkan semangat baru. Cerita baru. Harapan baru. Ya, mengutip Ndorokakung dia pernah bilang “Selalu ada kejutan di tiap tikungan kehidupan”. Ini menarik nih, hidup itu kejutan! 2009 kemaren, banyak hal menarik yang ngga saya duga malah terjadi. Beneran deh, diakhir 2009 kemaren, saya optimis banget kalo 2010 itu lebih cerah lagi! lebih produktif dan lebih moncer lagi!
Nah, daripada saya terlalu banyak kuah kata-kata. Saya mau ngasih tau sesuatu yang bisa ngasih inspirasi setiap hari. Inspirasi yang menemani kita paling ngga selama setahun kedepan. Namanya adalah project #365shot atau #365post. Sebuah project yang entah darimana dan siapa yang memulainya, mengharuskan pesertanya untuk one day one shot atau one day one post.
Bahasa mudahnya, setiap hari harus mempublish 1 foto atau memfoto dihari itu. Menangkap apa saja yang ditemukan hari itu, dan mempublishnya entah itu di blog atau di flickr. Bagusnya, ini melatih konsistensi. Bayangkan, tanpa dibayar, setiap hari tetep berusaha mempublish foto atau mengambil sebuah foto. Kita yang ngga ikutan, untungnya tiap hari menemukan sebuah gambar baru. Pandangan baru dari sudut pandang yang berbeda. Enak toh? Ini buat yang menikmatinya saja dapet banyak hal, apalagi buat peserta #365shot atau #365post, mereka pasti mendapatkan hal-hal yang jauh lebih banyak karena langsung dekat dengan objeknya.
Saya tau #365shot ini dari Antobilang dan Gage. Dan mereka berdua setidaknya hingga saat ini cukup niat betul njalanin project ini. Mulainya baru pas awal tahun kemaren, katanya biar ngitungnya gampang. Niatnya mereka ini, setiap hari disempetin hunting. Pernah suatu malam saya ke kosnya gage mau balikin kamera, dia minta dianterin ke jln mangkubumi. Buat apa? Buat posting di hari itu! Giling, hampir jam 11 malem itu dia mau nyari buat stok publish hari itu. Niat banget ngga, malem-malem nenteng kamera sambil bawa tripod buat ngambil foto kehidupan malam tukang becak.
Tapi, dari cerita yang ngga terpublish aja banyak inspirasi yang bisa diambil. Apalagi liat hasil fotonya. Mesti selain kagum juga menambah kaya sudut pandang kita. Karena foto bahasa visual, punya seribu arti.
Kalau saya sudah punya stok amunisi buat inspirasi selama 1 tahun kedepan, bagaimana dengan anda?