Memalukan
Disuatu kesempatan, ketika menemani Jeff Oii berkeliling malioboro dalam rangkaian acara Pesta Blogger di Jogja, saya dengan bangga sempat berucap bahwa kebebasan berbicara dan berpendapat di Indonesia itu sangat dihargai. Jeff pun tampak memahami bahasa inggris saya yang tak terlalu lancar, lalu dia menanggapinya dengan mengatakan bahwa kondisi ini sungguh berbeda di negaranya. Ya, saya terlibat perbincangan yang tadinya hanya berbicara seputaran malioboro di malam hari, suasana jogja, makanan khas hingga ke sedikit persoalan politik. Malam itu tersibak kembali rasa bangga saya sebagai anak bangsa Indonesia.
Kebebasan berpendapat itu seperti apa sih?
Milik siapakah kebebasan berbicara ini? Rakyat biasa, anggota dewan yang terhormat atau mereka yang memiliki uang dengan jeratnya yang berkuasa? Setahu saya kebebasan berpendapat itu merupakan hak asasi setiap manusia. Saya manusia, jadi saya punya hak asasi tersebut. Ya, orang lain pun memiliki hak yang serupa. Kita pun diajarkan untuk tidak melanggar hak asasi orang lain.
Lalu, ketika ibu Prita berkeluh kesah tentang perlakuan yang dirasa tidak menyenangkan oleh RS Omni, hingga menyebabkan ia dipenjara, dimanakah letak kebebasan berpendapat itu?
Ah, memalukan.
Terkait,
Tikabanget, satu lagi korban uu ite ituh
Ndorokakung, seruan pecas ndahe
Ladybugfreak, ibu prita dan ketidakadilan
Simbok venus, diam atau lawan
Restlessangel, ibu prita, omni internasional dan kesadaran konsumen
5 comments
dem, sinyal im2 ngos-ngosan di kutarjo. gag bisa ngerapiin postingan.
ReplyDeletememalukan emang
ReplyDeleteAyo dukung ibu Prita!!!
lenyapkan kebohongan hukum ina
ReplyDeletewhat a shame??!!!!! HAM isn't HAM anymore...
ReplyDeleteitu kok logonya mendukung pembebasan ibu prita kok kyk pitanya AIDS, artinya apa ya...
ReplyDelete