Sebelumnya, saya tidak pernah menduga ada Community Technology Center(CTC) Microsoft di Sidareja ini. Ya, kota kecil yang untuk menuju kesana, menempuh 5 jam perjalanan dari Jogja. Satu setengah jam dari Kota Cilacap, ibukota kabupatennya. Dan satu jam dari Pantai Pangandaran. Jalan menuju kesana pun menarik dan menantang. Berlubang-lubang dan melewati lika-liku kelok jalan yang besar bahu jalannya tak seberapa. Sungguh saya tak menyesal! Sedikit menyesal sih, kenapa tidak tersasar ke Pantai Pangandarannya:D
Saya termasuk dalam rombongan yang berjumlah 8 orang termasuk supir. Tiga orang dari TIFA Foundation berikut dua orang dari media consultantnya. Nonadita selaku pemenang Microsoft Bloggership yang sekaligus mewakili Microsoft Indonesia. Lalu ada saya seorang blogger jalan-jalan yang dalam rombongan ini sering diperkenalkan sebagai rombongan dari Microsoft. Hemm.. persis ketika mengikuti trip kampanye JK, nama saya termasuk rombongan DPP Golkar:D.
Tujuan kami mengunjungi CTC-CTC yang ada di Cilacap dan Banyumas selama 2 hari, tanggal 5-6 mei. Sebelumnya saya tidak tahu apa itu CTC dan menyasar kemana. Sehingga saya dihinggapi banyak tanda tanya selama perjalanan ini. Lalu saya mengetahui bahwa CTC adalah pusat teknologi informasi masyarakat atau komunitas yang disupport oleh Microsoft. Untuk CTC yang bekerja sama dengan TIFA Foundation ini, sasarannya adalah Buruh Migran. Belakangan saya ketahui bahwa CTC didaerah lain, Jogja, sasarannya lebih beragam.
Buruh migran. Istilah asing bagi saya. Selama ini saya hanya mendengar istilahnya TKI, padanan istilah dari Buruh Migran. Dan tentunya saya tahu bahwa negeri kita ini sering mengalami masalah dalam menangangi buruh migran ini di luar negeri sana. Mereka yang katanya pahlawan devisa. Dan suatu keberuntungan bagi saya, bisa berada di kantung-kantung buruh migran. Berdiskusi dengan mereka dan mencoba belajar dari pengalaman mereka.
Yang menarik bagi saya adalah, program CTC dari Microsoft ini. Jadi, CTC ini adalah program pembinaan dengan jangka waktu 20 bulan. Setelah waktu program ini habis, diharapkan masyarakat komunitas ini dapat berdiri sendiri memanfaatkan teknologi yang disupport oleh Microsoft untuk mereka. Mendatangkan kemudahan dan manfaat bagi mereka sendiri. Bantuan yang disupport oleh Microsoft adalah PC serta perangkat lunaknya serta transfer knowledge seperti training-training untuk para perwakilan masing-masing CTC dan diteruskan ke masyarakat komunitasnya. Dan sejauh yang saya tahu, CTC-CTC yang ada, tidak berada di kota. Tapi di pelosok-pelosok desa. Kalau boleh dikata, mereka langsung turun ke bawah. Tidak bermain dalam retorika mimpi di kota-kota besar yang secara infrastruktur lebih maju ketimbang di desa-desa.
Ah, saya tak akan banyak bercerita panjang lebar. Biarlah nonadita saja selaku Microsoft Bloggership yang bercerita. Saya hanya ingin menunjukkan beberapa video yang sempat saya rekam dengan seadanya. Merekam sedikit gambaran dari kegembiraan mereka, buruh migran, ketika teknologi menyapa di lingkungan terdekatnya.
video wawancara dengan Lilik, ketua Rumah Belajar Seruni.
terkait, postingan nonadita: